DIALOG INTERAKTIF RRI SURAKARTA,
TOPIK "SEMAKIN MISKIN DI TENGAH PANDEMI"

Selasa, 23 Februari 2021, RRI Surakarta melaksanakan dialog interaktif melalui siaran Radio RRI FM 101.0 MHZ AM, 972 KHZ PROGRAMA 1 RRI Surakarta, pada kesempatan ini mengambil Topik “SEMAKIN MISKIN DI TENGAH PANDEMI“ yang di pandu presenter Wiwid Widha, dengan narasumber Kurnia Listiyarini, AP.,M.Si. (Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri) dan Dr.Supriadi (Pengamat Sosial FISIP UNS).
Pada kegiatan dialog interaktif ini kepala Dinas Sosial Kab. Wonogiri menyampaikan mengenai dampak pandemi terhadap kehidupan seluruh lapisan masyarakat, namun yang paling merasakan adalah masyarakat lapisan bawah. Hal ini berdasarkan survei sosial demografi BPS bahwa kelompok masyarakat lapisan bawah atau berpendapatan rendah , 70 persen mengaku mengalami penurunan pendapatan dan mayarakat berpendapatan tinggi senjumlah 30 persen mengaku pendapatannya berkurang selama pandemi ini. Angka kemiskinan Kabupaten Wonogiri yang pada tahun 2019 berhasil ditekan hingga 10,25% terpaksa harus kembali naik menjadi 10,60% pada tahun 2020.
Semua ini terjadi dikarenakan ketika virus membahayakan jiwa maka solusi pertama dan utama harus taat pada protokol kesehatan, salah satunya dengan jalan stay at home (tinggal di rumah saja), membatasi kerumunan dengan menutup tempat wisata dsb. Upaya pencegahan ini memiliki konsekuensi pekerjaan terganggu, sekolah terganggu, sedangkan imun tubuh harus tetap dijaga agar tdk mudah tertular virus. Dan pd akhirnya sebagian besar masyarakat menengah ke bawah memgalami ganggungan keuangan dalam keluarga, secara komunal juga menyebabkan perekonomian luluh lantak.
Adapun upaya pemerintah kabupaten Wonogiri adalah dengan pengentasan kemiskinan terpadu, bersamaan berbagai OPD dengan harapan pengentasan kemiskinan dapat dilaksanakan secara tuntas. Yaitu dengan mengentaskan masyarakat yang sebelumnya kurang mampu menjadi berdaya dan mandiri. Diantaranya melalui program PKH agar keluarga fakir miskin dapat mengakses pendidikan, kesehatan terutama bagi anak-anak mereka hingga kelak dapat memutus rantai kemiskinan, Program Sembako guna meningkatkan asupan gizi keluarga, Program KIS PBI sebagai jaminan kepada masyarakat kurang mampu untuk dapat mengakses layanan kesehatan gratis. Terdapat pula berbagai program terpadu yang lain seperti perbaikan RTLH, jambanisasi, penyediaan air bersih, pemasangan listrik murah dll.
Sedangkan upaya yang dilakukan oleh Dinas Sosial dengan mengelola bansos yang tepat sehingga keterpurukan masyarakat karena pandemi bisa berkurang, kemudian dengan menggerakkan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang ada untuk lebih aktif memberdayakan masyarakat dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang tepat dan ketat serta mencegah timbulnya kerawanan sosial akibat pandemi covid, dengan mengerakan relawan sosial agar tetap waspada pada masalah sosial ditingkat bawah dengan selalu berkoordinasi untuk mendapatkan solusi tercepat dan tepat. (Chatarena Dwi W)